Rangkaian Kunjungan Kerja Kapolda NTT di Wilkum Polres Sumba Barat

Pada hari Rabu tanggal 11 Februari 2015 Tepat pukul 11.30 WITA rombongan Kapolda NTT melaksanakan Kunjungan Kerja ke Wilkum Polres Sumba barat sampai ke Wakaibubak ibukota Sumba Barat, Bapak Kapolda langsung menuju ke TKP laporan kejadian pengrusakan rumah akibat dari sengketa tanah antar keluarga yang menyebabkan diserbunya pemilik rumah yaitu sdr jhon oleh saudara pelaku/saudaranya yang bersengketa dengan membawa masa dan melempari rumah dengan batu, tombak dan lain lain sehingga menyebabkan kerusakan dan ketakutan keluarga dari sdr jhon.

      Tiba di TKP yang letaknya di depan kantor Bupati Sumba Barat, Kapolda NTT Brigjen Pol Drs Endang Sunjaya langsung bertemu dengan saudara Jhon selanjutnya menekankan untuk penyelesaian kasus tersebut dengan mengedepankan proses hukum. Setelah dari TKP selanjutnya Kapolda bertemu dengan Forpimda kab Sumba Barat, dalam pertemuan tersebut terungkap kasus sesungguhnya dimana sebenarnya kasus tersebut hanya rebutan warisan antar keluarga yang di besarkan oleh keluarga tersebut di karenakan salah satu keluarga yang menguasai phisik tanah tersebut berkehendak untuk menguasai lebih besar dan pihak lawannya menghendaki agar dibagi sesuai dengan keputusan yang sdh ditetapkan oleh pengadilan.

     Setelah bertemu dengan Forpimda, Kapolda NTT menuju ke Polres Sumba Barat untuk memberikan arahan kepada anggota dan Ibu Ketua Bhayangkari Daerah NTT memberikan arahan kepada seluruh anggota polres dan bhayangkari Polres Sumba Barat

    Dalam arahannya bapak Kapolda menekankan kepada seluruh anggota untuk tetap solid dan bekerja dengan profesional serta proporsional,  setiap hasil kenerja polri agar di ekspos ke media supaya masyarakat mengetahui kinerja dan keberhasilan Polri, Kapolda juga memberikan apresiasi kepada Kapolres Sumba Barat AKBP Yakob Dedi atas pengungkapan pembunuhan terhadap mahasiswi STTI yang di laporkan meninggal karena laka lantas tapi dari hasil olah TKP didapatkan bahwa mahasiswi tersebut meninggal akibat di bunuh dan sebelumnya diperkosa ramai-ramai terlebih dulu.