Aku Petugas Perbatasan di Pos Mota'ain

Pos Mota'ain telah berdiri semenjak diresmikan bangunan pos oleh Kapolda NTT Brigjen Pol. Bambang Suedi tahun 2010. Pos Mota'ain saat ini diawaki oleh 8 orang pers tetap dan 6 pers BKO dari Polres Belu. Pos Mota'ain dipimpin oleh Ka Pos Polsubsektor Aiptu Marcelinus Letto dibawah struktur Polsek Tasifeto Timur AKP Mei Charles Sitepu SH.

Peran Pos Mota'ain setelah adanya Perbatasan Negara RI - RDTL ( Republik Demokratik Timur Leste) sangat besar yaitu untuk sebagai Pos pendataan, registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor sekaligus cek point tranportasi kendaraan R2/4/6 dan selebihnya yang keluar masuk ke wilayah Indonesia.

Didepan Pos Mota'ain diterapkan portal palang pintu yang dipergunakan untuk membatasi ruang lingkup proses keluar masuk kendaraan yang akan melewati menuju dari perbatasan. Pelayanan portal dibuka dari pukul 08.00 - 16.00 wita. 

Beberapa informasi terkait proses perijinan kendaraan akan melewati Pos Perbatasan adalah sebagai berikut :

1.  melakukan registrasi di polres dengan menyertakan copy STNK / SIM

2.  mengisi blangko formulir di Bea Cukai untuk menentukan waktu kunjung

3.  setelah terbit surat tanda registrasi ran, STNK asli dijaminkan/disita di pos dan kemudian dibuat suta pengganti STK

Lapor Kembali

Surat Tanda Registrasi ditunjukan dan dikembalikan di pos selanjutnya STNK asli dikembalikan dibarengi dengan kendaraan dicek fisik suai dengan saat akan melewati batas.

Kendaraan Dari timur Leste

1.  Mengajukan surat ijin dr KBRI dan terkait persayaratan Bea Cukai

2.  kedua surat diajukan di pos kemudian dikeluarkan Surat registrasi Kendaraan

3.  Surat harus dilaporkan di daerah mana kendaraan akan dipergunakan dengan 

     mengeluarkan surat pengantar ke polres

4.  Surat Asli Bea Cukai diserahkan di Polres saat registrasi di polres.

Adapun alasan/tujuan masing masing masayarakat melewati perbatasan adalah ;

1.  Kunjungan Keluarga/urus adat

2.  Keperluan Dinas

3.  Kunjungan Rohani

4.  Kunjungan Berobat

Rata rata kendaraan yang melewati perbatasan sejumlah 20 buah sehari, Antara RDTL - RI sampai sekarang belum ada perjanjian Ekstradisi namun untuk proses apabila terjadi adanya kriminalitas/kehatan atau masyarakat yang melakukan pelanggaran hukum melebihi batas waktu dan wilayah masing masing negara dapat dinegosiasikan berdasarkan aturan yang telah disepalati bersama dalam Badan Kordinasi Perbatasan.

Kekhasan area perbatasan Mota'ain adalahn sesuai dengan UU kepabeaan dimana sekitar batas wilayah harus sterill namun dikarenakan banyaknya masyarakat yang tinggal disekitar batas dan adanya jadwal pasar lokal mingguan dan terminal penyangga sehingga pelayanan portal di depan pos polisi disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.

Biaya VISA melewati perbatasan adalah 300 dollar untuk yang akan memasuki indonesia dan 300 ribu bagi masyarakat yang akan menuju negara Timur leste. Terdapat sedikit kesamaan dengan wilayah batas negara di daerah lain dimana di Selitar Mota'ain di pergunakan mata uang dollar untuk bertansaksi keuangan.